Media RPP PRIMA NEWS Bandung Kelangkaan gas LPG kembali menghantui masyarakat di berbagai daerah. Warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon 3 kg, bahkan di tingkat pengecer stok sering kosong. Kondisi ini memicu keresahan, terutama bagi ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang bergantung pada gas untuk kegiatan sehari-hari. Ini terjadi di daerah kecamatan Bojong loa kaler Kota Bandung ( 4 /2 /2025)
Seorang warga mengungkapkan keluhannya di media sosial, “Ya Allah, kenapa mau masak saja susah cari gas? Padahal gas bumi negeri ini berlimpah.” Ungkapan ini mendapat respons luas dari warganet yang turut merasakan dampak kelangkaan gas.
Kelangkaan gas LPG bersubsidi diduga akibat distribusi yang tidak merata, meningkatnya permintaan, serta dugaan praktik penimbunan. Pemerintah diminta segera turun tangan untuk memastikan pasokan stabil dan harga tetap terjangkau.
“Masyarakat hanya ingin hidup nyaman, tidak terus-menerus dihadapkan pada masalah kebutuhan pokok. Kami berharap pemerintah segera bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang bermain di balik kelangkaan ini,” ujar seorang pedagang di pasar tradisional Bandung.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, ironis rasanya jika masyarakat harus kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan sehari-hari. Harapan besar tertuju pada langkah nyata dari pemerintah dan pihak terkait agar situasi ini segera teratasi, demi kesejahteraan rakyat Indonesia. (Is)
