Mengenang Gurita Cikeas Sby hingga Politik Dinasti Jokowi Oleh Sam sangadji BBC Bandung Bussiness Centre .

 

RPP PRIMA NEWS BANDUNG 

Dalam peralihan kekuasaan,dunia hanya mengenal dua,kalau tidak revolusi tentu kita kenal dengan namanya transisi.

Sejarah membuktikan Dari sistem yang menganut Monarki,hingga negara negara yang menganut sistem komunis maupun demokratis.
Hal ini disampaikan sam sangadji di kantor Bandung business Center di kawasan Sriwijaya kota bandung,”

jika hal ini dikaitkan dengan pemerintahan dari era Susilo Bambang Yudhoyono hingga era Joko Widodo tentu transisi kekuasaan terjadi karena dilakukan dengan sistem demokrasi yang di amanatkan undang-undang.
Pemerintahan joko Widodo berkumandang kemudian di sertai dengan pembangunan infrastruktur yang begitu signifikansi,dari jalan tol hingga fasilitas umum lainnya.

Pemilihan presiden 2024 berlangsung, terpilih lah Prabowo Subianto menjadi presiden ke-8 dengan wakilnya Gibran Rakabuming Raka.menjadi polemik ketika wakil presiden adalah anak dari presiden Joko Widodo,dengan asumsi masyarakat,ini adalah politik dinasti yang hanya ingin mengamankan kekuasaan mantan presiden ke-7 itu dengan orang orang sekelilingnya.
Sam sangadji menilai”bahwa ini lumrah terjadi di belahan dunia manapun,dengan undang-undang mengamanatkan seorang presiden hanya boleh memimpin 2 periode lamanya.
Kenapa di sebut lumrah,karena ini seperti dua sisi mata uang yang jika pak Gibran Rakabuming Raka dengan orang sekelilingnya yang saat ini berkuasa hanya mementingkan segelintir dengan skandal skandal korupsi atau berkhianat terhadap negara.tentu rakyat akan marah besar terhadap politik dinasti tersebut.
Tetapi jika terpilihnya Gibran sebagai wakil sebagai pembuktian atas keuntungan dari hasil kerja keras selama 10 tahun yang berdampak terdapat pendapatan maupun kesejahteraan rakyat indonesia.tentu Rakat Indonesia akan berterima kasih.
Pungkas sam sangadji dalam agenda deklarasi BBC di kota Bandung.

Sumber : Sam Sangadji Bandung Business centre BBC